Oleh: Abdul Rojak Lubis
Manusia takut sama harimau bukan karena taringnya, kukunya, atau suaranya. Tapi takut karena harimau itumasih punya nyawa (ruh). Buktinya di kebun binatangada harimau yang sudah mati (diawetkan), anakkecil-pun berani memegang taring dan kukunya yang tajam. Harimau itu tidak mampu lagi berbuat ataubertindak karena ruhnya sudah berpisah denganbadannya (mati).
Begitulah halnya dengan Islam, mati jika dakwah tidakmenghidupinya. Antara Islam dan dakwah bagaikandua sisi mata uang yang tidak mungkin terpisahkan. Islam ibarat tubuh dan dakwah sebagai ruhnya. Jikadakwah sudah berhenti, maka Islam akan kehilanganarah dan akan mengakibatkan Islam itu lemah dantidak punya kekuatan.
Dalam keadaan seperti inilah, dikhawatirkan orangmunafik atau orang non-Islam akan menyebarkan virus ganas yang merusak akidah umat Islam itu sendiri. Sedangkan proses dakwah masih berjalan, banyakterjadi penyelewengan -penyelewengan ataupenyimpangan akidah. Buktinya, banyak muncul aliran-aliran yang tidak jelas kebenarannya, meskipunmereka mengakui bahwa aliran mereka-lah yang benar.
Akhirnya sebagian umat Islam bingung, tidak mengertimana sesungguhnya Islam yang sebenarnya. Inimenunjukkan betapa pentingnya dakwah dalam Islam, agar Islam tidak dipermainkan orang munafik atau non-Islam.
Ketika Rasulullah Saw diajak dan dirayu kafir Quraysmenghentikan dakwahnya. Jika maumenghentikannya maka akan diberi imbalan berupaharta, tahta (jabatan), atau wanita sesuai dengankeinginannya. Namun tawaran itu ditolak olehRasulullah Saw dengan komitmen; “Walaupun matahari diletakkan di tangan kananku dan bulan ditangan kiriku, dakwah tidak akan kuhentikan”. agar
Berkat dakwah yang dilakukan oleh Rasulullah Saw beserta para sahabatnya, kemudian dilanjutkan olehgenerasi sesudahnya membuahkan hasil. Buktinya, dalam waktu yang relatif singkat Islam tersebar danberkembang ke seluruh penjuru dunia, mulai dari timursampai barat. Bahkan Islam pernah memegangkekuasaan negara adidaya (super power).
Melihat fenomena ini, dapat dipahami bahwa Islam itukuat dan jaya karena proses dakwah masih berjalansesuai dengan yang semestinya. Kemudian umat Islam masih berpegang teguh pada al-Qur’an dan sunnahRasulullah Saw. Tentunya, tugas selanjutnya adalahmenjaga dan melaksanakan apa yang diwariskan olehRasulullah Saw, yaitu masih tetap melanjutkandakwahnya.
Dalam al-Qur’an dijelaskan oleh Allah Swt, “Dan hendaklah ada segolongan umat di antara kamu yang meyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar, merekalahorang yang beruntung” (QS. Ali Imran: 104). Ayat inimenjelaskan bahwa dakwah merupakan tugas moral kolektif yang harus dilaksanakan. Dakwah memangtugas yang sangat berat. Namun Allah telahmenjanjikan bagi orang yang melakukan amar ma’ruf nahi munkar (dakwah) akan mendapatkankeberuntungan. Karena telah menyelamatkan orangterombang-ambing dari gelombangkemaksiatan dan kemunkaran. lain yang
Perlu untuk diketahui bahwa hakikat dakwah adalahsegala daya upaya untuk melakukan amar ma’ruf nahimunkar kepada orang lain dalam segala lapangankehidupan manusia demi kebahagiaan hidup di duniamaupun di akhirat. Berarti dakwah itu tidak hanyasebatas aspek keagamaan saja, melainkan harusmeliputi berbagai macam aspek, baik aspek ekonomi, budaya, sosial kemasyarakatan maupun politik. Karena masyarakat yang akan menerima materidakwah terdiri dari berbagi macam stratifikasi sosial.
Justru itu, agar dakwah tidak salah sasaran, perluadanya kerja sama antar komunitas umat Islam. Dengan adanya kerja sama, maka dakwah akan bisadikemas sesuai dengan kebutuhan dan permintaanumat (dakwah on demand). Tindakan semacam inibertujuan agar dakwah yang dilakukan tidak mandul. Karena tidak mustahil pelaksanaan dakwah akanmandul disebabkan tidak adanya kerja sama. Jelaslah, kebersamaan merupakan kunci keberhasilan dakwah. Semoga ruh Islam masih tetap hidup, kuat dan jayaberkat adanya dakwah. Wallahu a’lam.
Penulis adalah Pengurus FKRM&M KPIK
Kec. Koto Tangah Kota Padang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar